Membangun Perilaku Kritis Audien Terhadap Sajian Media

20191127_114723

20191127_114723

(Yogyakarta, 28/11/2019) – Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (KPID DIY) menggelar Literasi Media dengan tema “Membangun Perilaku Kritis Audien Terhadap Sajian Media”. Literasi tersebut dihadiri oleh 50 peserta yang berasal dari GOW (Gabungan Organisasi Wanita) wilayah Kulon Progo.

            Literasi Media yang dilaksanakan di Wates tersebut dinarasumberi oleh dua pemateri, terdiri dari; Sapardiyono, S.Hut.,M.H sebagai Komisioner KPID DIY Bidang Pengawasan Isi Siaran dan Dra. Hj. Sri Wahyu Widhati sebagai Ketua Tim Penggerak PKK Kulon Progo. Serta acara tersebut dipimpin oleh moderator Sri Mulatsih Damar Rahayu, M.Pd. Acara tersebut diawali dengan sambutan dari ketua KPID DIY, Drs. I Made Arjana Gumbara menyampaikan “Kita sebagai orangtua harus memiliki sikap kritis terhadap media, karena media bisa memberikan dampak positif dan negatif. Sehingga kalau ada tayangan tidak sesuai norma perlu dikritisi agar tidak diterima mentah-mentah oleh anak”.

WhatsApp Image 2019-11-27 at 09.55.21          Narasumber pertama Sapardiyono, S.Hut.,M.H. menyampaikan materi terkait pentingnya Literasi Media, jenis-jenis media dan riset mengenai rating tertinggi program siaran yang ditonton oleh masyarakat, dan hasilnya menunjukkan bahwa sinetron merupakan program yang paling diminati oleh masyarakat dari berbagai umur. Oleh karena itu, sebagai audien harus lebih selektif dalam memilih program acara televisi, terutama bagi kaum remaja dan anak-anak yang  sangat rentan dan labil pada sajian televisi yang tidak bermutu.  Pesan inti yang disampaikan oleh beliau adalah, masyarakat harus melek media, melek informasi dan dalam menerima informasi harus selalu dilakukan check dan recheck. Dra. Hj. Sri Wahyu Widhati menyampaikan materi terkait Peranan keluarga dalam menyikapi pengaruh media. Sikap kritis dapat dimulai dari diri sendiri di dalam keluarga, sehingga sajian media yang dikonsumsi dapat diminalisir dampak negatifnya karena orangtua sudah menyeleksi terlebih dahulu.

            Sesi diskusi berjalan dengan lancar, dan peserta sangat antusias dalam mengajukan pertanyaan kepada kedua narasumber. Salah satunya adalah Ibu Djendra, “Bagaimana sikap KPID DIY dalam menyaring dampak-dampak negative dari tontonan TV?”. Sapardiyono, S.Hut.,M.H menanggapi pertanyaan tersebut dan menjelaskan bahwa salah satu caranya adalah dengan Literasi Media, memberikan pembelajaran kepada masyarakat terkait siaran TV dan radio. Selain itu KPID DIY juga memiliki alat pemantauan dan tim pemantau yang bertugas untuk melakukan cek dan recheck atas pelanggaran yang terjadi, dan akan memberikan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku kepada stasiun TV yang melakukan pelanggaran.

20191127_095007

Literasi media sebagai salah satu bentuk pemahaman media yang dapat ditujukan bagi semua kalangan, khususnya remaja. Melalui Literasi Media tersebut diharapkan peserta mampu membangun perilaku yang lebih kritis terhadap segala yang disajikan oleh media televisi. Terutama pada efek negatif dari berbagai fenomena fakta yang terjadi. (ana)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *